BAB 1
Pendahuluan
Latar
belakang
Tari Saman adalah
sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk
merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman
mempergunakan bahasa Gayo.
Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan
kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari
Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang
berasal dari Gayo di Aceh Tanggerang.
Tujuan
Tujuan mempelajari
tari saman agar lebih mengetahui lebih jelas tentang tari saman di harapkan
dapat menambah wawasan si pembaca dan agar masyarakat mau melestarikan budaya
bangsa indonesia
Manfaat
Pembaca : menambah
wawasan si pembaca, agar si pembaca mau melestarikan kebudayaan indonesia, dan
agar tarian indonesia tidak diakui oleh negara lain
Penulis
: agar si penulis mengenal kebudayaan indonesia lebih dalam,dapat menambah
pengetahuan, serta kita dapat melestarikan kebdayaan indonesia.
BAB 2
Kajian Teori
Pengertian
tari saman
Tari saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa
penting dalam adat. Syair dalam tarian saman mempergunakan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk
merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari
saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang
ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari saman ditetapkanUNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan
Manusia dalam
Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda
UNESCO di Bali, 24 November 2011.
Sejarah
tari saman
Mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman
karena diciptakan oleh seorang Ulama Gayo bernama Syekh Saman pada sekitar abad
XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa
permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan
syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh
kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu
media dakwah.
Pada mulanya, tari saman
hanya ditampilkan untuk even-even tertentu, khususnya pada saat merayakan Hari
Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW atau disebut peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW.
Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu.
Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.
Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.
Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu.
Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.
Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.
Ciri-ciri tari saman
Tarian saman menggunakan
dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan
tepuk dada.Diduga,ketika menyebarkan agama islam, syeikh saman mempelajari
tarian melayu kuno,kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai
dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya.Dalam konteks
kekinian,tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media
untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui
pertunjukan-pertunjukan.Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup
unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya,
seperti gerak guncang,kirep,lingang,surang-saring (semua gerak ini
adalah bahasa gayo)
BAB
3
Makna dan fungsi
Tari
Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil pemuka adat
untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat memberikan nasehat-nasehat yang
berguna kepada para pemain dan penonton. Syair-syair yang di lantunkan dalam
tari Saman juga berisi petuah-petuah dan dakwah.
Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain.
Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain.
1.
Pada tari Saman, terdapat 5 macam nyanyian : Rengum, yaitu sebagai
pembukaan atau mukaddimah dari tari Saman (yaitu setelah dilakukan sebelumnya
keketar pidato pembukaan). Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir
langsung disambung secara bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya,
antara lain berupa pujian kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda,
atau kepada tumbuh-tumbuhan.
2.
Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3.
Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang
penari pada bagian tengah tari.
4.
Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang
tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5.
Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah
dinyanyikan oleh penari solo.
BAB 4
Kostum
Kostum
atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:
·
Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi.
Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
·
Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam
benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan
kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.
·
Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam
penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena
melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut
mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan
keharmonisan.
Tari
saman memang
sangat menarik. Pertunjukkan tari Saman tidak hanya populer di negeri kita
sendiri, namun juga populer di mancanegara seperti di Australia dan Eropa.
Baru-baru ini tari saman di pertunjukkan di Australia untuk memperingati
bencana besar tsunami pada 26 Desember 2006 silam. Maka dari itu, kita harus bangga
dengan kesenian yang kita miliki, dan melestarikannya agar tidak punah.
Iringan
Tari saman biasanya ditampilkan
tidak menggunakan iringan alat
musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk
tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha
mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian
ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut syekh. Karena keseragaman
formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian
ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan
latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini khususnya
ditarikan oleh para pria.
Pada zaman dahulu, tarian ini
pertunjukkan dalam acara adat tertentu, diantaranya dalam upacara memperingati
hari Maulid Nabi Muhammad. Selain itu, khususnya dalam
konteks masa kini, tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-acara yang
bersifat resmi, seperti kunjungan tamu-tamu antar kabupaten dan negara, atau
dalam pembukaan sebuah festival dan acara lainnya.
kesimpulan nya apa kak terimakasih
BalasHapus